Jumat, 02 Maret 2012


Kesan Rekan Kerja Tentang Panti Laras: "Mereka Menanti Uluran Kita"


Tanggal 10 September 2009 saya minta tolong pada rekan kerja yang bernama Agus Juned untuk mewakili ke Panti Laras yang biasa saya kunjungi. Awalnya saya agak ragu karena kadang-kadang ada yang masih merasa takut kalau berkunjung ke tempat tersebut. Mereka takut membayangkan bahwa panti itu berisi orang-orang yang jiwanya terganggu. Tetapi saya selalu meyakinkan mereka bahwa mereka tidak perlu takut, yang masih dalam taraf berbahaya pasti dikarantina...dan kan ada petugas yang mendampingi kalau kita berkunjung... buktinya saya sudah beberapa kali ke sana toh... baik-baik aja.
Berikut ini adalah hasil tulisan rekan saya itu setelah dia berkunjung ke sana dan melihat, merasakan keadaan di sana. Selain lewat tulisan ini,  dia juga mengatakan bahwa kita patut menolong mereka...kasihan sekali.
Tentu saya juga sangat senang karena misi saya meperkenalkan Panti Laras ada hasilnya. Sebagai tambahan informasi Agus Juned adalah  pemenang kedua lomba tulis yang diadakan di kantor dalam rangka HUT RI ke 44 kemarin. Namun rekan saya itu, Agus, masih malu untuk mendaftar langsung di wikimu.com , tetapi tidak keberatan bila tulisannya, saya yang kirim.
----------------------------------------


Rumah Sosial

Info Rumah Sosial
Sebagian dari kita mungkin merasa takut dan jijik pada para penyandang cacat mental, tapi hal itu tidak berlaku di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa ( PSBLHS ) 1 Cengkareng DKI, tempat perawatan dan penampungan penyandang sakit jiwa. Para pegawainya yang berjumlah 33 orang bekerja tak punya perasaan seperti yang kita rasakan.
Pekerjaan mereka yang lebih pantas disebut pengabdian mengurus penyandang sakit jiwa  terlantar, patut mendapat apresiasi dari kita yang waras ini. Keseharian mereka mengurus dan merehabilitasi orang berkelainan alam pikiran, alam perasaan dan alam perbuatan dengan kesabaran dan kecintaan yang luar biasa.
Daya tampung PSBLHS 1 yang didirikan pada tahun 1972 hanya 550 orang tapi pada saat ini ( September 2009 ) sudah mencapai 685 orang. Hal ini berarti sudah over dosis, masalahnya adalah banyak pasien baru yang masuk sedangkan yang keluar sedikit. Bagi almamater PSBLHS 1 jangankan dapat pekerjaan, diterima dalam lingkungan keluarga adalah hal yang langka.
Makanya yang sudah agak lumayan kondisi kejiwaannya akan dikirim ke Bina Laras 3 di Bilangan Ceger Jakarta Timur untuk mendapat pembinaan sosial dan pelatihan ketrampilan lebih lanjut. Untuk pasien yang sudah agak normal, petugas PSBLHS 1 mengijinkan pasien pulang dengan catatan sang pasien dijemput oleh keluarga. Sedangkan untuk mengantar sang pasien pulang petugas tak akan melakukannya, karena pernah pada suatu kejadian sang pasien merasa sudah sembuh dan minta diantar pulang sesuai dengan alamat yang diberikan sang pasien ternyata alamat dimaksud tidak ada.
Tampaknya Visi PSBLHS 1 terentasnya para penyandang cacat mental di propinsi DKI dalam kehidupan yang layak, normatif dan manusiawi sulit terwujud bila tidak mendapat dukungan dari keluarga pasien khususnya dan masyarakat pada umumnya,

Kelas Rumah Sosial
Pembagian Kelas di PSBLHS 1 ada 4 bagian, yaitu :
·        Kelas Berat, pasien kiriman dari panti sosial Kedoya, Kepolisian dan masyarakat tidak mampu biasanya liar dan agresif karena belum mendapat perawatan dan pembinaan bimbingan mental. Pasien di ruangan ini ada yang berusaha kabur dengan cara merusak langit-langit ruangan dan merusak terali besi.
·        Kelas Menengah, pasien di ruangan ini sudah agak tenang dan mengerti sedikit komunikasi, dan di antara mereka ada yang merasa sudah sembuh hingga ada yang meminta untuk diantar pulang.
·        Kelas Ringan, pasien yang sudah boleh keluar ruangan, bisa komunikasi dan bisa mengerjakan sesuatu.
·        Kelas Tambahan, terdiri dari para manula dan mungkin salah satu dari mereka sudah sembuh tapi tak ada yang menerima pulang hingga panti menjadi rumah abadinya.

Harapan Rumah Sosial
Di PSBLHS 1 selain perawatan / penampungan dan pembinaan mental juga diadakan bimbingan latihan ketrampilan, sekali dalam seminggu para instruktur didampingi dokter dan psikiater mengadakan pemeriksaan kesehatan dan bimbingan ketrampilan, ternyata bakat para pasien ada yang melebihi orang normal seperti bermusik dan melukis.
Lukisan pasien PSBLHS 1 sudah lumayan banyak dan bernilai seni cukup baik. Bila suatu saat ada orang yang mempelopori diadakan lelang mungkin banyak peminat lukisan yang membeli.
Kelebihan kapasitas pasien tentu berpengaruh kepada jatah makan dan ruang  penampungan, karena budget makan dan tempat penampungan tidak bertambah. So dapat dibayangkan jatah makan mereka dikurangin dan ruang penampungan penuh sesak plus pengap. Tapi bagaimanapun kita harus mengucapkan terima kasih kepada Pemda DKI Jaya yang telah melakukan kebijakan dan memberi fasilitas kepada penyandang cacat mental, terima kasih juga patut kita alamatkan kepada para pegawai yang telah bekerja plus mengabdi dengan sepenuh hati. Untuk itu perhatian dari masyarakat berupa  bantuan materil dan dukungan moral akan berpengaruh pada kehidupan yang lebih layak para pasien.
Nilai kedermawanan kita akan memberi secercah harapan pada mereka.

Agus Juned
September 2009

Foto : Lukisan-lukisan ini adalah karya beberapa penghuni Panti.
Sumber : Wkimu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar